Private Label Adalah : Contoh Produk, Keuntungan dan Cara Kerja

Tahukah apa itu private label? Private label adalah istilah untuk menyebut produk di toko atau perusahaan dengan merek mereka sendiri. Produk tersebut merupakan hasil buatan perusahaan lain namun perusahaan yang membeli berhak menjual dengan merek mereka. 

Private label bisa anda temui di perusahaan ritel dan e-commerce. Penjualan prouduk-produk private labeling oleh perusahaan bertujuan untuk menjual barang yang namun dengan harga yang lebih rendah daripa produk merek pabrikan.

Ada keidentikan memang antar produk private label dengan produk white labeling  namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Untuk mengetahui itu semua simak penjelasanya di artikel ini!

Private Label Adalah

Istilah ‘private label’ muncul pertama kali pada kurun waktu abad ke-20. Istilah ini merujuk pada produk-produk yang ada di toko-toko ritel dengan merek sendiri. 

Industri retail menjual produk private label sebagai produk yang dijual oleh perusahaan retail dengan melek perusahan tersebut. Simpelnya cara kerjanya yaitu perusahaan ritel membeli produk dari pabrik lain.

Kemudian perusahaan retail tersebut mengubah desain dan menempel merek mereka pada produk yang ia beli di perusahaan lain.

Setelah itu perusahaan retail menjualnya dengan harga yang lebih rendah dari kompetitor terutama produk asli. Simpelnya private label adalah versi murah dari produk asli yang dijual di toko-toko retail. 

Barang private label biasanya dipilih oleh perusahaan besar untuk meningkatkan margin laba dan meningkatkan pangsa pasar. Pasalnya barang private label mempunyai keunikan dan kualitas yang baik namun dengan harga yang lebih miring ketimbang produk besar.

Namun, seiring berjalannya waktu, barang-barang private label kini telah meraja pasar dan menjelma menjadi rival produk-produk besar serupa. Meskipun private label tercipta untuk menghadirkan barang ternama dalam versi lite. Hari ini barang-barang private label telah mewarnai rivalitas brand-brand ternama yang serupa.  

Perbedaan Private Label dengan White Label

White labeling dan private labeling adalah dua istilah yang sangat identik satu sama lain. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda. 

Produk white label adalah barang yang diciptakan oleh pihak ketiga dan dijual ke perusahaan lain. Perusahaan yang membeli produk white label tidak mempunyai kendali atas kualitas dari barang yang dibuat oleh perusahaan pihak ketiga. Bahkan ada juga perusahaan yang tidak mempunyai hak untuk mengganti desain kemasan produk. 

Sedangkan yang dimaksud dengan private label adalah produk yang dijual oleh perusahan dengan merek milik mereka sendiri. Privats label merupakan hasil produksi oleh pihak ketiga yang disewa oleh perusahaan yang akan menjual produk. Perusahaan yang menjual produk private labeling berhak mengendalikan kualitas, ongkos produksi dan kualitas dari produk. 

Dari sini kita bisa sepakti bahwa perbedaan utama dari white labeling dan private labeling adalh tingkat kontrol dari tiap masing-masing produk. Target penjualan produk white label adalah perusahan yang ingin menjual produk tanpa mengeluarkan ongkos produksi sendiri.

Sementara produk private labeling dibuat untuk perusahaan yang ingin menjual produk dengan merek mereka sendiri dan mengontrol kualitas produksi, desain dan kualitas lainnya. 

Di Indonesia perusahaan private label cenderung masih terbatas daripada di negara-negara barat ana. Namun sejalan dengan kemajuan zaman, kini mulai ada perusahaan yang menerapkan konsep private labeling sebagai strategi pemasan. 

Contoh perusahaan di Indonesia yang mulai menerapkan strategi private labeling adalah Indomar, Carefour, Alfamart, Hypermart dan masih banyak lagi. Biasanya perusahan tersebut menjual produk private labeling berupa makanan, minuman, produk kesehatan, produk kecantikan dan masih banyak lainnya.

Contoh Produk Private Label

Contoh produk dari brand terkenal yang merupakan barang private labeling adalah Simple Truth oleh Kroger dan Great Value oleh Walmart. Selain itu produk nasional yang mulai mengglobal adalah Coca-cola atau Lay’s. Lebih lanjut simak contoh produk privat label ada industri yang berbeda berikut ini: 

1. Kosmetik 

Kosmetika adalah produk favorit untuk menjadi bisnis beberapa waktu belakangan ini. Namun, Anda harus pastikan untuk menghindari produk yang sudah terlalu pasaran. Salah satu alternatif mungkin menjual kosmetik white labeling dari bahan-bahan organik. 

2. Minyak Atsiri 

Kini banyak orang yang menggunakan minyak atsiri sebagai arometerapi,pijat, pengharum ruangan dan hal lainnya yang berkaitan dengan kebugaran. Menjual produk minyak atsiri secara private labeling dapat menjadi pilhan untuk Anda yang mempunya toko cendermata di daerah. 

2. Botol Air

Kesadaran global akan penggunaan botol minum yang ramah lingkungan telah mengakar rumput di beberapa kalangan di Indonesia. M⁰enjual tumbler atau botol minuman dapat menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. 

Botol air dapat menjadi pilihan bisnis yang dijual dengan konsep private labeling. Apalagi jika Anda mempunyai toko perabotan rumah tangga yang sudah terkenal. Sangat mungkin Anda menjual botol minuan ramah lingkungan menggunakan nama toko Anda. 

3. Dekorasi Rumah

Amati selalu tren saat ini dan lihat produk apa yang sat ini tengah populer namun mempunyai persaingan yang rendah. Anda bisa menjual produk dekorasi rumah dengna konsep private label . 

Contoh produk dekorasi rumah yang banyak terjual dengan konsep private label adalah bantal, bingkai foto, bunga artifisial, lilin seni, vas bunga, dan patung. 

4. Aksesoris Perjalanan

Aksesoris perjalanan adalah produk yang cukup menarik untuk menjadi barang bisnis. Pasalnya barang-barang tersebut cenderung sering tertinggal pada saat perjalan sehingga banyak orang membeli lagi. 

Adapun aksesoris perjalan yang cocok Anda jual dengan konsep private label adalah koper, tas pengepaan, tempat paspor dan aksesoris perjalanan. 

5. Makanan Ringan

Makanan ringan dan makanan kemasan adalah produk white label yang paling mudah Anda temui. Biasanya toko belanja ritel besar sepert indomart, alfamart, carefour dan masih banyak lainnya menjual makanan ringan yang mirip dengan brand besar akan tetapi menggunakan merek dan kemasan mereka masing-masing. 

Adapun produk makanan ringan dijual dengan konsep private label antara lain berupa kacang kulit, kacang polong, selai roti, minuman kemasan dan masih banyak lainnya. 

Demikian adalah lima dari sekian banyak produk private label yang dapat dengan mudah Anda temui di toko-toko belanja retail. 

Keuntungan Private Labeling

Berikut adalah keuntungan yang akan Anda dapatkan ketika berbisnis dengan konsep private labeling: 

1. Harga Private Label Lebih Rendah

Beberapa produk mungkin dianggap premium oleh pemiliknya, tetapi harganya biasanya lebih murah, memungkinkan perusahaan untuk menjual lebih banyak produk.

Pelanggan yang sadar harga atau tidak setia kepada merek tertentu akan lebih tertarik dengan produk yang menarik dan kemungkinan akan membelinya.

Pelanggan semacam ini biasanya lebih memperhatikan harga dan siapa penjualnya daripada kualitas produk.

2. Private Label Memperkuat Ekuitas Merek

Produk memiliki merek yang unik dan khas yang sesuai dengan nama peritel atau pemiliknya. Merek yang sama akan membuat pelanggan selalu ingat nama toko atau produsennya, dan jika pelanggan menyukai produk, ini akan meningkatkan ekuitas merek.

3. Puncak Permintaan Lebih Maksimal

Perusahaan harus jeli dan teliti untuk mengetahui seberapa besar permintaan pasar untuk produk mereka dengan private label karena ini dapat memaksimalkan puncak permintaan pada titik tertentu.Untuk meningkatkan penjualan produk Anda, manfaatkan acara khusus. Anda dapat membuatnya lebih eksklusif, membuat pelanggan berebut barang Anda.

4.Lebih Mudah Mengontrol Harga 

Ketika menggunakan private label, pemilik bisnis akan lebih mudah menentukan harga jual. Mereka dapat menentukan biaya dan spesifikasi produk yang diharapkan. Selanjutnya, Anda hanya perlu mencari perusahaan manufaktur yang sesuai dengan anggaran Anda.

Untuk mengetahui spesifikasi produk yang akan Anda jual, Anda harus melakukan survei pasar terlebih dahulu. Ini memastikan bahwa produk yang Anda jual akan memenuhi permintaan dan kebutuhan pelanggan, dan Anda harus menambahkan inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan.

5. Memasarkan Secara MAndiri 

Pemilik merk dan perusahaan manufaktur keduanya mendapatkan keuntungan. Mereka hanya perlu memproduksi tanpa memikirkan strategi pemasaran yang tepat sebagai mitra.

6. Mengoptimasi Kapasitas 

Kapasitas utilitas secara otomatis akan berkembang dan ditingkatkan ketika bekerja sama dengan pemilik label atau merk. Pabrikan yang kurang terkenal dapat bekerja sama dengan pemilik label private.

Kerugian Private Labeling

Di samping keuntungan yang ditawarkan oleh pemanufaktur dan pemilik merek, private label ini juga membawa risiko. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Ketergantungan Produksi 

Meskipun private labeling membuat bisnis lebih mudah bagi pemilik merek karena mereka tidak perlu repot-repot memproduksi barang sendiri, hal ini juga merupakan ketergantungan.

Semua barang akan berada dalam kendali pada perusahaan manufaktur oleh pemilik merk. Anda tidak memiliki kekuatan atau kendali untuk mengendalikan mereka. Ini berdasarkanfakta bahwa Anda hanya bertindak sebagai mitra dan bukan sebagai pemegang saham.

Dalam situasi di mana perusahaan manufaktur menghadapi masalah, Anda harus mengantisipasi bahwa operasi perusahaan juga akan terganggu. Untuk menghindari hal ini, pilih mitra manufaktur yang benar-benar kredibel, sudah teruji, dan terpercaya.

2. Kontrol Produksi Produk Private Label Minim 

Dengan private label dan kepemilikan merek, Anda secara otomatis tidak dapat mengontrol proses produksi sendiri. Ada kemungkinan kualitas produk tidak memenuhi standar atau tidak sesuai dengan kesepakatan.

Jika hal demikian terjadi, bisnis Anda tidak akan dapat menarik produknya dari pasar karena dapat menyebabkan opini negatif di masyarakat. Apa hasilnya? Apa yang seharusnya saya lakukan?

Pemilik label harus lebih teliti dan memberikan informasi kontrak kerja yang jelas dan tegas. Ini karena beberapa pemanufaktur tidak dapat mengubah produk mereka dan kurang fleksibel.

3. Persepsi Kualitas Produk Private Label Rendah

Produk private label biasanya memiliki harga yang lebih rendah. Konsumen akan berpikri jika produk jenis ini juga memiliki kualitas yang buruk.

Karena itu, private labeling solution mungkin tidak tepat karena dapat mengurangi kepercayaan pelanggan terhadap produk. Jika tidak, perusahaan dapat mengalami kerugian besar karena pormintaan produk akan menurun.

Jika Anda ingin memulai bisnis tanpa memproduksi sendiri, memahami private label product dapat membantu. Namun, Anda harus mempertimbangkan beberapa potensi keuntungan dan resiko.

Apabila bisnis dapat memahami skema pasar, private label dapat menjadi pilihan yang bagus. Jika Anda ingin private label meningkatkan penjualan, Anda harus memperkuat branding terlebih dahulu dan memastikan bahwa mitra manufaktur Anda bekerja dengan cara yang profesional.

Cara Kerja Private Label dalam Industri

Produk private label bekerja dengan peritel sebagai pemilik merek memutuskan untuk membuat produk. Peritel ini lantas memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan produk, kemasa, fitur, hingga spesifikasi dari produk yang akan mereka jual. 

Baru setelah itu, peritel menjalin kerjsama degan perusahaan lain yang berperan sebagai produsen barang. Jika perusahaan yang produsen telah memproduksi barang milik peritel, maka peritel berhak untuk menjual barang tersebut atas nama mereknya. 

Praktik serupa banyak sekali ditemui pada supermarket seperti Alfamart, terkadang ia menjual botol minuman kemasan atau kacang kulit dengan menggunakan logo perusahaannya. Padahal Alfamart tidak mempunyai sarana produksi barang-barang tersebut, ia hanya fokus dengan kekuatan utamanya menjadi pihak distributor.

Selain Alfamart, ada juga brand sepatu terkenal yang berbisnis dengan menjual barang private label. Brand sepatu besar tersebut adalah Nike. 

Kini Anda telah memahami esensi dari produk white labeling itu sendiri. White labeling adalah barang yang dapat Anda beli dari perusahaan lain akan tetapi Anda dapat menjualnya dengan merek sendiri. 

Namun sayangnya, sebagai pembeli Anda tidak bisa mengontrol proses produksi barang-barang white labeling. Bahkan Anda tidak bisa request barang yang akan Anda pasarkan sesuai idealis Anda. 

Mulai Bisnis di Industri Minuman Bersama GNI

Jika Anda ingin mendapatkan barang private label yang berkualitas, jangan sembarangan mengambil barang dari perusahaan yang belum jelas reputasinya. 

Pilih perusahaan yang jelas berpengalaman menyediakan layanan jasa produksi barang-barang milik perusahaan lain. 

Salah satu perusahaan maklon yang telah berpengalaman dalam memberikan jasa produksi barang private labeling adalah Global Nava Industri

Bersama Global Nava Industri, Anda akan mendapatkan formulasi sampel produk sesuai keinginan Anda, layanan desain kemasan produk, dan layanan pemasaran produk Anda secara digital.

Anda cukup duduk manis, dan kami akan mengurus legalisasi dan sertifikasi produk minuman kesehatan Anda.

Sejumlah keuntungan akan Anda dapatkan jika bekerja sama dengan Global Nava Industri, antara lain sebagai berikut:

  • Profesional dan terstandarisasi
  • Pengerjaan cepat
  • Minimum Order Quantity (MOQ) rendah
  • Harga kompetitif
  • Up to date varian produk
  • Jaminan kualitas

Tunggu apalagi? Segera konsultasikan ide bisnis bubuk minuman coklat Anda bersama CS kami, sekarang juga!

Tinggalkan komentar